Program Regreasing Motor Listrik
Dari uraian-uraian maka dalam membuat program , faktor-faktor berikut harus di perhatikan :
1. Pastikan bearing yang terpasang di kedua sisi inboard atau sisi outboard. Pastikan apakah bearing-bearing tsb regreasable (perlu regrease)
2. Pastikan apakah bearing housing grease chamber design (flow through atau satu sisi)
3. Pastikan grease yang terisi di rongga bearing untuk memastikan ruang untuk penambahan grease dimasa kemudian dan apakah grease di rongga menyentuh bearing.
4. Pastikan type grease yang digunakan (GP, EP, lithium, polyurea gel, synthetic, dll)
5. Buatlah grease fitting mudah di lihat/capai/jangkau , apakah keduanya pengisian dan drain perlu tambahan tubing.
6. Tetapkan kebersihkan sekitar nozle pengisian dan drain
7. Buatlah program masing-masing motor sesuai dengan spesifikasinya.
Dari uraian-uraian maka dalam membuat program , faktor-faktor berikut harus di perhatikan :
1. Pastikan bearing yang terpasang di kedua sisi inboard atau sisi outboard. Pastikan apakah bearing-bearing tsb regreasable (perlu regrease)
2. Pastikan apakah bearing housing grease chamber design (flow through atau satu sisi)
3. Pastikan grease yang terisi di rongga bearing untuk memastikan ruang untuk penambahan grease dimasa kemudian dan apakah grease di rongga menyentuh bearing.
4. Pastikan type grease yang digunakan (GP, EP, lithium, polyurea gel, synthetic, dll)
5. Buatlah grease fitting mudah di lihat/capai/jangkau , apakah keduanya pengisian dan drain perlu tambahan tubing.
6. Tetapkan kebersihkan sekitar nozle pengisian dan drain
7. Buatlah program masing-masing motor sesuai dengan spesifikasinya.
Regreasing
Bagaimana cara menambah grease ?
Karena ball bearing seperti pompa sangat kecil dan grease menjadi lebih encer saat panas, bearing harus di regrease saat motor sedang dioperasikan, jika tidak memungkinkan regrease dapat dilakukan saat motor baru saja di stop sementara grease masih panas.
Meski belum ada cara untuk menghilangkan terjadinya over-greasing, ada step bisa membantu menguragi over-grease.
Bagaimana cara menambah grease ?
Karena ball bearing seperti pompa sangat kecil dan grease menjadi lebih encer saat panas, bearing harus di regrease saat motor sedang dioperasikan, jika tidak memungkinkan regrease dapat dilakukan saat motor baru saja di stop sementara grease masih panas.
Meski belum ada cara untuk menghilangkan terjadinya over-greasing, ada step bisa membantu menguragi over-grease.
Berikut tahap-demi tahap
urutan melakukan regreasing :
1. Isilah dan Pastikan grease-gun dengan grease yang sesuai dengan jenis grease yang diperlukan bearing yang akan di regrease. Jangan menukar-nukar grease dengan isi grease berbeda-beda. tandai dan tulislah disetiap grease gun jenis grease/brand dan angka NGLI nya.
2. Bersihkan dari semua kotoran / debu disekitar nozle pengisian dan drain.
3. Bukalah drain-fitting, dan jika memungkinkan bersihkan dengan sikat spiral pembersih botol untuk membersihkan ruang keluaran, ambil grease yang terikut sikat, biarkan tetap terbuka drain-fitting selama proses regreasing. Jika memakai “plunyer type drain plug” maka step ini tidak diperlukan.
4. Pompakan grease dengan jumlah yang sesuai. Penambahan harus dilakukan dengan pelan-pelan untuk meminimize penambahan tekanan yang berlebihan didalam rongga bearing .
5. Motor harus di operasikan minimal satu jam agar ases grease bisa keluar. Jika motor dari idle , jalankan motor sampai mencapai temperature stabil untuk memberikan ekses grease keluar dari rongga, pastikan bahwa drain masih terbuka. (kecuali jika memakai plunjer drain plug)
6. Setelah grease keluar dari drain, pasang kembali drain plug dan bersihkan keluaran grease.
1. Isilah dan Pastikan grease-gun dengan grease yang sesuai dengan jenis grease yang diperlukan bearing yang akan di regrease. Jangan menukar-nukar grease dengan isi grease berbeda-beda. tandai dan tulislah disetiap grease gun jenis grease/brand dan angka NGLI nya.
2. Bersihkan dari semua kotoran / debu disekitar nozle pengisian dan drain.
3. Bukalah drain-fitting, dan jika memungkinkan bersihkan dengan sikat spiral pembersih botol untuk membersihkan ruang keluaran, ambil grease yang terikut sikat, biarkan tetap terbuka drain-fitting selama proses regreasing. Jika memakai “plunyer type drain plug” maka step ini tidak diperlukan.
4. Pompakan grease dengan jumlah yang sesuai. Penambahan harus dilakukan dengan pelan-pelan untuk meminimize penambahan tekanan yang berlebihan didalam rongga bearing .
5. Motor harus di operasikan minimal satu jam agar ases grease bisa keluar. Jika motor dari idle , jalankan motor sampai mencapai temperature stabil untuk memberikan ekses grease keluar dari rongga, pastikan bahwa drain masih terbuka. (kecuali jika memakai plunjer drain plug)
6. Setelah grease keluar dari drain, pasang kembali drain plug dan bersihkan keluaran grease.
Catatan:
ekses grease tidak keluar jika grease
hanya mengisi sebagian rongga bearing, atau
jika penambahan hanya mengisi sebagian ruang maka tidak ada
ekses grease.
Jika sudah memakai nozle regreasing seperti gambar diatas , maka tidak perlu melepas drain fitting. Pluger type drain plug akan melepas ekses grease ketika motor running, ini menghemat waktu maintenace dan meminimizes over-pressure.
Jika sudah memakai nozle regreasing seperti gambar diatas , maka tidak perlu melepas drain fitting. Pluger type drain plug akan melepas ekses grease ketika motor running, ini menghemat waktu maintenace dan meminimizes over-pressure.
Berapa sering bearing perlu di regrease ?
Progran dalam artikel EPRI NP-7502 didasarkan informasi mengenai
Design & Operation :
1. Continuous operation
2. Intermittent operation
3. Standbay atau lay-up
4. Open-face, single-shielded atau double-shielded bearing,
(outboard & inboard) bisa tidak sama. Double sealed bearing tidak bisa di regrease.
5. RPM motor
6. Horsepower motor ( hubungannya dengan ukuran bearing)
7. Konfigurasi load .- side load atau direct load.
8. Ambient temperatur. Kurang dari 140oF atau diatas 140oF
Progran dalam artikel EPRI NP-7502 didasarkan informasi mengenai
Design & Operation :
1. Continuous operation
2. Intermittent operation
3. Standbay atau lay-up
4. Open-face, single-shielded atau double-shielded bearing,
(outboard & inboard) bisa tidak sama. Double sealed bearing tidak bisa di regrease.
5. RPM motor
6. Horsepower motor ( hubungannya dengan ukuran bearing)
7. Konfigurasi load .- side load atau direct load.
8. Ambient temperatur. Kurang dari 140oF atau diatas 140oF
Scheduling
Dirancang untuk Power Plant Nuclear yang relative environmen bersih. Untuk lingkungan yang kurang bersih perlu di sesuaikan dengan modifikasi seperlunya.
Untuk intermitten motor waktu interval regreasing perlu disamakan dengan motor continous, tetapi pakailah waktu operasi bukan waktu kalender untuk menghitung waktu interval.
Contoh: misal motor intermittent running 50% waktu, dari tabel untuk motor continu diketahui interval regreasing = 24 - 36 bulan, maka waktu interval untuk intermittent motor = 48 - 72 bulan.
Karena masih diperdedatkan antara harus regrease atau tidak regrease untuk bearing double shielded, maka tidak dimasukan kedalam tabel EPRI.
Bila double shielded bearing direkomendasikan didouble frequensi di list tabel 1 dan separo jumlah penambahan dari grease fill chart tabel12.
Dirancang untuk Power Plant Nuclear yang relative environmen bersih. Untuk lingkungan yang kurang bersih perlu di sesuaikan dengan modifikasi seperlunya.
Untuk intermitten motor waktu interval regreasing perlu disamakan dengan motor continous, tetapi pakailah waktu operasi bukan waktu kalender untuk menghitung waktu interval.
Contoh: misal motor intermittent running 50% waktu, dari tabel untuk motor continu diketahui interval regreasing = 24 - 36 bulan, maka waktu interval untuk intermittent motor = 48 - 72 bulan.
Karena masih diperdedatkan antara harus regrease atau tidak regrease untuk bearing double shielded, maka tidak dimasukan kedalam tabel EPRI.
Bila double shielded bearing direkomendasikan didouble frequensi di list tabel 1 dan separo jumlah penambahan dari grease fill chart tabel12.
Regreasing Interval
(EPRI NP-7502)
Regreasing interval utk Open face & Single-shielded Bearing
Regreasing interval utk Open face & Single-shielded Bearing
Tabel
diatas diambil dari panduan EPRI
(a) Motor dengan design ini mempunyai waktu interval antar regreasing lebih pendek. Angka karakteristik design (a) dari tiap motor mempunyai a x dibawahnya ( misal 1,2,3,4,atau 5), dipakai untuk menentu kan interval regreasing.
(b) interval regreasing motor yang standby atau idle , harusnya 1,5 kali motor dioperasikan continu.
(c) sepertiga operating cycle tidak lebih dari 58 bulan
(d) seperdua operating cycle tidak lebih dari 40 bulan
(e) satu kali operating cycle tidak lebih dari 22 bulan
(f) dua kali operating cycle tidak lebih dari 11 bulan
(a) Motor dengan design ini mempunyai waktu interval antar regreasing lebih pendek. Angka karakteristik design (a) dari tiap motor mempunyai a x dibawahnya ( misal 1,2,3,4,atau 5), dipakai untuk menentu kan interval regreasing.
(b) interval regreasing motor yang standby atau idle , harusnya 1,5 kali motor dioperasikan continu.
(c) sepertiga operating cycle tidak lebih dari 58 bulan
(d) seperdua operating cycle tidak lebih dari 40 bulan
(e) satu kali operating cycle tidak lebih dari 22 bulan
(f) dua kali operating cycle tidak lebih dari 11 bulan
catatan: Nuclear Plant
operating cycle didasarkan 18 bulan cycle Sangat penting
digaris bawahi bahwa tujuan membuat regreasing
program itu untuk menghindari overgreasing
bearing pada waktu antara penggantian bearing.
Perhatikan hal-hal
sebagai berikut:
· Ketika bearing diganti, rongga bearing harus diisi grease kira2
50% dari rongga yang ada, tinggalkan ruang 50% untuk regreasing.
· Grease perlu ditambah dan merata ke 360 derajat dalam rongga bearing. Grease harus merata kontak keseluruh bagian dalam bearing.
· Jika grease hanya pada bagian bawah bearing, maka tidak ada kontak dengan rolling element lain, maka berakibat kerusakan bearing segra saat bearing diputar.
· Jika bearing penuh dengan grease, maka harus di purge dengan membuka drain plug.
· Jika tidak dilakukan purging, maka grease bisa masuk kedalam motor/winding, selanjutnya motor akan rusak lebih cepat.
· Sangat disayangkan bahwa sering terjadi, ketika setelah memasang motor baru tidak di identifikasi : jenis bearing yang dipakai (open face, single seal, double shielded, double seal, regreasable atau tidak, jenis grease yang dipakai, drain plug )
· Penting : jika regrease membuat rongga penuh, over greasing mengakibatkan kerusakan : shied deformasi, cage rusak, overheated bearing bahkan masuk kedalam winding motor.
· Ketika bearing diganti, rongga bearing harus diisi grease kira2
50% dari rongga yang ada, tinggalkan ruang 50% untuk regreasing.
· Grease perlu ditambah dan merata ke 360 derajat dalam rongga bearing. Grease harus merata kontak keseluruh bagian dalam bearing.
· Jika grease hanya pada bagian bawah bearing, maka tidak ada kontak dengan rolling element lain, maka berakibat kerusakan bearing segra saat bearing diputar.
· Jika bearing penuh dengan grease, maka harus di purge dengan membuka drain plug.
· Jika tidak dilakukan purging, maka grease bisa masuk kedalam motor/winding, selanjutnya motor akan rusak lebih cepat.
· Sangat disayangkan bahwa sering terjadi, ketika setelah memasang motor baru tidak di identifikasi : jenis bearing yang dipakai (open face, single seal, double shielded, double seal, regreasable atau tidak, jenis grease yang dipakai, drain plug )
· Penting : jika regrease membuat rongga penuh, over greasing mengakibatkan kerusakan : shied deformasi, cage rusak, overheated bearing bahkan masuk kedalam winding motor.
Berapa banyak menambah grease
Ada sebuah Pabrik yang memberikan rekomendasi. Grease ditambahkan ber-beda2 sesuai dengan capasitas motor. Dibuat curva antara berat grease dengan diameter shaft motor ( diameter di bagian bearingnay).
Untuk memudahkan mengaplikasikan : angka berat onces perlu di konversikan kedalam stroke dari grease gun yang dipakai atau grease-meter dipasang didepan grease gun.
Ada sebuah Pabrik yang memberikan rekomendasi. Grease ditambahkan ber-beda2 sesuai dengan capasitas motor. Dibuat curva antara berat grease dengan diameter shaft motor ( diameter di bagian bearingnay).
Untuk memudahkan mengaplikasikan : angka berat onces perlu di konversikan kedalam stroke dari grease gun yang dipakai atau grease-meter dipasang didepan grease gun.
Skala garis keatas : skala 0 – 5 once berat grease
Skala garis kesamping: skala 1 – 6 inchi diameter shaft
Catatan: untuk motor standby atau idle dan double shielded
bearings, setiap ounces yang diidentifikasi dari curva
diatas, perlu dibagi dua dan hasilnya dipakai untuk pedoman menambah grease