Monday, 26 January 2015

on Leave a Comment

Program Regreasing Motor Listrik



Program Regreasing Motor Listrik
Dari uraian-uraian maka dalam membuat program , faktor-faktor berikut harus di perhatikan :
1. Pastikan  bearing  yang  terpasang  di  kedua  sisi inboard  atau  sisi outboard.  
Pastikan   apakah   bearing-bearing   tsb regreasable   (perlu regrease)
2. Pastikan  apakah  bearing  housing  grease  chamber  design  (flow through atau satu sisi)
3. Pastikan grease yang terisi di rongga bearing untuk memastikan ruang  untuk  penambahan grease dimasa  kemudian dan apakah grease di rongga menyentuh bearing.
4. Pastikan type grease yang digunakan (GP, EP, lithium, polyurea gel, synthetic, dll)
5. Buatlah   grease  fitting  mudah  di   lihat/capai/jangkau  ,   apakah keduanya pengisian dan drain perlu tambahan tubing.
6. Tetapkan kebersihkan sekitar nozle pengisian dan drain
7. Buatlah program masing-masing motor sesuai dengan spesifikasinya.

Regreasing
Bagaimana cara menambah grease ?
Karena  ball  bearing seperti  pompa sangat kecil dan grease menjadi lebih encer saat panas, bearing harus di regrease saat motor sedang dioperasikan, jika tidak memungkinkan regrease  dapat  dilakukan saat motor baru saja di stop sementara grease masih panas.
Meski belum ada cara untuk menghilangkan terjadinya over-greasing, ada step bisa membantu menguragi over-grease.

Berikut tahap-demi tahap urutan melakukan regreasing :
1.   Isilah dan Pastikan grease-gun dengan grease yang sesuai dengan jenis grease yang diperlukan bearing yang akan di regrease. Jangan menukar-nukar grease dengan isi grease berbeda-beda. tandai dan tulislah disetiap grease gun jenis grease/brand dan angka NGLI nya.
2.   Bersihkan  dari  semua  kotoran  /  debu  disekitar  nozle  pengisian dan drain.
3.   Bukalah  drain-fitting,  dan  jika  memungkinkan  bersihkan  dengan sikat spiral pembersih botol untuk membersihkan ruang keluaran, ambil grease yang terikut sikat, biarkan tetap terbuka drain-fitting selama proses regreasing.
Jika memakai “plunyer type drain plug” maka step ini tidak diperlukan.
4.   Pompakan  grease  dengan  jumlah  yang  sesuai.  Penambahan harus  dilakukan dengan pelan-pelan untuk meminimize penambahan tekanan yang berlebihan didalam rongga bearing .
5.   Motor  harus  di  operasikan  minimal  satu  jam  agar  ases  grease bisa keluar. Jika motor dari idle , jalankan motor sampai mencapai temperature stabil  untuk memberikan ekses grease keluar dari rongga,   pastikan   bahwa   drain   masih   terbuka.   (kecuali   jika memakai plunjer drain plug)
6.   Setelah grease keluar dari drain, pasang kembali drain plug dan bersihkan keluaran grease.

Catatan:  ekses  grease  tidak   keluar  jika  grease  hanya  mengisi sebagian  rongga  bearing,  atau  jika  penambahan  hanya  mengisi sebagian ruang maka tidak ada ekses grease.
Jika sudah memakai nozle regreasing seperti gambar diatas , maka tidak perlu melepas drain fitting. Pluger type drain plug akan melepas ekses grease ketika motor running, ini menghemat waktu maintenace dan meminimizes over-pressure.

Berapa sering bearing perlu di regrease ?
Progran dalam artikel EPRI NP-7502 didasarkan informasi mengenai
Design & Operation :
1.  
Continuous operation
2.   Intermittent operation
3.   Standbay atau lay-up
4.   Open-face, single-shielded atau double-shielded bearing,
(outboard & inboard) bisa tidak sama. Double sealed bearing tidak bisa di regrease.
5.   RPM motor
6.   Horsepower motor ( hubungannya dengan ukuran bearing)
7.   Konfigurasi load .- side load atau direct load.
8.   Ambient temperatur. Kurang dari 140oF atau diatas 140oF

Scheduling
Dirancang  untuk  Power  Plant  Nuclear  yang  relative  environmen bersih. 
Untuk  lingkungan  yang  kurang  bersih  perlu  di  sesuaikan dengan modifikasi seperlunya.
Untuk  intermitten  motor waktu interval regreasing perlu  disamakan dengan motor continous, tetapi pakailah waktu operasi bukan waktu kalender untuk menghitung waktu interval.
Contoh: misal motor intermittent running 50% waktu, dari tabel untuk motor continu diketahui interval  regreasing =  24 -  36 bulan, maka waktu interval untuk intermittent motor = 48 - 72 bulan.
Karena  masih  diperdedatkan  antara  harus  regrease  atau  tidak regrease  untuk  bearing  double  shielded,  maka  tidak  dimasukan kedalam tabel    EPRI.
Bila double shielded bearing direkomendasikan didouble frequensi di list  tabel  1  dan  separo  jumlah  penambahan  dari  grease  fill  chart  tabel12.

Regreasing Interval (EPRI NP-7502)
Regreasing interval utk Open face & Single-shielded Bearing 


Tabel diatas diambil dari panduan EPRI
(a)  Motor  dengan  design  ini  mempunyai  waktu  interval  antar regreasing  lebih pendek.  Angka karakteristik  design (a)  dari  tiap motor mempunyai a x dibawahnya ( misal 1,2,3,4,atau 5), dipakai untuk menentu kan interval regreasing.
(b) interval regreasing  motor yang standby atau idle ,  harusnya 1,5 kali motor dioperasikan continu.
(c) sepertiga operating cycle tidak lebih dari 58 bulan
(d) seperdua operating cycle tidak lebih dari 40 bulan
(e) satu kali operating cycle tidak lebih dari 22 bulan
(f) dua kali operating cycle tidak lebih dari 11 bulan
catatan: Nuclear Plant operating cycle didasarkan 18 bulan  cycle Sangat  penting  digaris  bawahi  bahwa  tujuan  membuat  regreasing program  itu  untuk  menghindari  overgreasing  bearing  pada  waktu antara penggantian bearing.

Perhatikan hal-hal sebagai berikut:
· Ketika bearing diganti, rongga bearing harus diisi grease  kira2
50% dari   rongga   yang   ada,   tinggalkan   ruang   50% untuk regreasing.
· Grease perlu ditambah dan merata ke 360 derajat dalam rongga bearing.  Grease  harus  merata  kontak  keseluruh  bagian  dalam bearing.
 · Jika grease hanya pada bagian  bawah  bearing, maka  tidak  ada kontak  dengan  rolling  element  lain,  maka  berakibat  kerusakan bearing segra saat bearing diputar.
· Jika bearing penuh dengan grease, maka harus di purge dengan membuka drain plug.
· Jika tidak dilakukan purging, maka grease bisa masuk  kedalam motor/winding, selanjutnya motor akan rusak lebih cepat.
· Sangat   disayangkan   bahwa   sering   terjadi, ketika setelah memasang  motor baru tidak di identifikasi : jenis bearing yang dipakai  (open  face,  single  seal,  double  shielded,  double  seal, regreasable atau tidak, jenis grease yang dipakai, drain plug )
· Penting  : jika regrease membuat  rongga penuh, over greasing mengakibatkan   kerusakan :   shied   deformasi,   cage   rusak, overheated bearing bahkan masuk kedalam winding motor.
Berapa banyak menambah grease
Ada sebuah   Pabrik yang   memberikan   rekomendasi. Grease ditambahkan ber-beda2 sesuai dengan capasitas motor. Dibuat curva antara berat grease dengan diameter shaft motor ( diameter di bagian bearingnay).
Untuk memudahkan mengaplikasikan  : angka berat  onces perlu di konversikan   kedalam  stroke  dari  grease  gun  yang  dipakai  atau grease-meter dipasang didepan grease gun.

          
Tabel jumlah grease menurut diameter shaft
Skala garis keatas     : skala 0 – 5 once berat grease
Skala garis kesamping: skala 1 – 6  inchi diameter shaft 
Catatan: untuk motor standby atau idle dan double shielded bearings,  setiap ounces yang diidentifikasi  dari  curva diatas, perlu dibagi dua dan hasilnya dipakai untuk pedoman menambah grease
 
 
 

counter view

Flag Counter

Text Widget

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Recent Posts

Translate

Popular Posts

Followers

Follow us on Facebook

Follow The Author